A.A. Istri Ita Paramitha, S.Pd., M.Kom.
Desa Tigawasa merupakan pusat berbagai kerajinan anyaman bambu seperti kerajinan “Sokasi”. Dari sejumlah kerajinan tersebut, kerajinan “sokasi” merupakan ciri khas yang unik dan sekaligus menjadi kerajinan andalan di Desa Tigawasa. Keunikan pada kerajinan “sokasi” terletak pada corak dekoratif khas Bali dengan ciri ungkap khas Buleleng yang merupakan kepribadian seni kerajinan Tigawasa. Usaha Ibu Ni Ketut Sumiyani dimulai sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini. Awalnya usaha kerajinan “Sokasi” ini dirintis Bersama keluarga dan dibantu oleh empat orang pekerja. Usaha yang dilakoni oleh Ibu Ni Ketut Sumiyani mengalami pasang surut dikarenakan banyaknya persaingan usaha kerajinan sejenis di Desa Tigawasa. Selain itu minimnya pengetahuan mitra tentang teknik pemasaran, pengemasan dan variasi desain produk merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil produksi. Perekonomian keluarga Ibu Ni Ketut Sumiyani sangat bergantung dari hasil produksi usaha kerajinan “Sokasi” ini sebagai satu-satunya sumber pendapatan. Permasalahan yang saat ini dialami mitra adalah waktu produksi yang tidak menentu disesuaikan dengan pesanan melaui pemasaran yang masih secara tradisional yaitu dengan menitipkan produk kepada pengepul dan hanya mengerjakan produk sesuai pesanan, serta penyebaran informasi juga dilakukan secara konvensional yaitu menyebarkan informasi dari mulut ke mulut. Salah satu solusi yang ditawarkan kepada mitra pelatihan digital marketing seperti cara pembuatan akun bisnis, sosial media dan marketplace. Hasil atau luaran yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya jumlah pemesanan sokasi mitra melalui pemesanan online. Metode pelaksanaan pada kegiatan PKM ini yaitu sosialisasi kegiatan pelatihan pengemasan dan pelatihan pemasaran online dan evaluasi kegiatan.
Add Comment