Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Rawat Inap menggunakan Metode Service Quality
Abstract
Suatu pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila mampu menimbulkan kepuasaan bagi pasien yang dilayaninya. Kepuasan pasien tidak hanya dilihat dari bagaimana sarana dan prasarana yang tersedia pada pelayanan kesehatan namun juga melihat bagaimana perawat melayani pasien dengan baik. Metode yang digunakan ialah metode service quality. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Lissa (2016), yang telah diuji secara empiris dan telah dikembangkan kedalam instrumen pengukuran untuk perspektif mutu menurut pelanggan yang meliputi lima dimensi, yaitu: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Saat ini survei kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun masih secara manual, dimana Pasien harus mengisi form penilaian di kertas dan menyerahkan, kemudian admin Rumah Sakit menghitung nilai survei tersebut secara manual. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan hasil survei tersebut dan juga Rumah Sakit sulit menentukan tingkat kepuasan pasien secara detail. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan Black Box Testing, maka sistem ini sudah berjalan dengan fungsional sebagaimana mestinya. Sistem ini dapat membantu pihak Rumah Sakit Penyangga Perbatasan Betun dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit bagian rawat inap dengan cepat dan akurat.
Downloads
References
[2] Ameilia Kurnia Sari, R. D. W. (2014). Penilaian Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RS H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya. Jurnal.
[3] Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga.
[4] Hariyati, T. (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga Keperawatan.Jakarta: Rajawali Press.
[5] Kamil, H. 2017. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUDZA Banda Aceh. Idea Nursing Journal. Vol. III, No. 1, Maret 2017, hal 1-10. Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 OktoberDesember 2014.
[6] Kotler, Philip. (2002). “Manajemen Pemasaran”, Edisi Millenium, Prehallindo, Jakarta.
[7] Parasuraman, A; Zeithaml, V.A; Berry, L.L. (1985). “A Conceptual Model of Service Quality and its implication”. Journal of Marketing, Vol. 4, (Fall 1985), Hal 41-50.
[8] Parasuraman, A; Zeithaml, V.A; Berry, L.L. (1986). “SERVQUAL: a multipleitem scale for measuring customer perceptions of service quality”. Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1, Hal 12-40.
[9] Sianturi, E. 2015. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC Sinambela, L.P dkk, 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
[10] Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
[11] Sunarto. 2011. Analisis Tingkat Kepuasan dan Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah di Propinsi DIY. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 5, No. 1, Maret 2011, hal. 28-35.
[12] Supranto, J. (2005). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
[13] Supranto. (2011). Pengukuran tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
[14] Supriyanto. (2010). Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Copyright (c) 2024 Efren Primus Nahak

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with the Smart Techno agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)